Maghrib merupakan waktu
Shalat tiga rakaat yang dilakukan ketika
bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari. Saat Maghrib tiba, orang
tua biasanya menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam rumah dan menghentikan
aktivitas di luar rumah. Mereka percaya bahwa saat Maghrib tiba, akan banyak
setan dan jin yang berkeliaran. Setelah Magrib, mereka kembali membiarkan
anak-anaknya untuk bermain di luar rumah.
Bagi umat Islam, larangan
ini merupakan mitos yang dipercaya secara turun temurun. Biasanya mereka hanya
meneruskan kebiasaan orang tua dan tidak mengetahui bahwa sebenarnya larangan
ini ada dalam hadist Nabi. Dalam sabdanya, Nabi SAW mengatakan bahwa ketika
Maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Ternyata, hadist Nabi ini
bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dalam hadist Nabi Muhammad
SAW bersabda “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari
terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari
terbenam sampai menghilang kegelapan malam,”
(Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).
Selain itu juga dijelaskan
dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda: (Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah
bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat
dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan
sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup
rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan
kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya.”
Hadist Nabi SAW ini bisa
dijelaskan secara ilmiah. Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H.
Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang diterbitkan
Qultummedia menjelaskan bahwa menjelang
Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya
merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang
berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi
dan panjang gelombang yang berbeda.
Dalam bukunya dijelaskan
bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras
dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu
ini, jin dan iblis amat bertenaga karena
memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi
atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga
penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.
Dalam Islam, pada waktu
magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai
menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar
biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan
takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang
dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan
cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari
mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa
dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk.
Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman
dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di
bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja.
Kadang kala setan mengganggu
anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan juga
berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Mereka
lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga
mendorong mereka untuk tinggal.
Anda pasti pernah menemukan
beberapa anak menjerit tiba-tiba dan beberapa yang menggelapar dalam tidurnya
karena gangguan iblis yang merasukinya saat dijadikan tempat berlindung.
Pada waktu maghrib, kita
dihimbau untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi
kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan
lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat
sepi atau duduk di tempat itu, atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun
dan laut.
sumber : infoyunik
0 Response to "Mitos Larangan Keluar Saat Maghrib Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah"
Posting Komentar